Ketua Umum KPP STR, Muhammad Ridwan didampingi Ketua KPKc-STR Kecamatan Rupat, Sugianto, Senin (10/12) mengatakan, selain reklaiming pihaknya juga akan menduduki lahan selama 3 hari pada tanggal 15, 16 dan 17 Desember 2012, di atas lahan seluas 1000 hektar yang telah diserobot PT SRL.
‘’ Konflik lahan petani di Kelurahan Tanjung Kapal sudah berlangsung lama, tapi tak kunjung ada penyelesaian dari instansi terkait. Sebetulnya upaya penyelesaian melalui pendekatan persuasif dan diplomais sudah dilakukan, namun tidak kunjung selesai,’’ papar Sugianto.
Ditambahkan, masyarakat tidak boleh tergusur di bumi sendiri. Kaum tani harus mempertahankan haknya demi kemapanan ekonomi masyarakat seluruh Indonesia.
Menurut mereka lagi, tidak seharusnya pemerintah pusat mengeluarkan izin bagi perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan aktifitas di pulau kecil seperti Rupat. Pulau yang hanya memiliki luas 1.524,55 km persegi dan merupakan pulau terluar, kini bercokoltiga perusahaan perkebunan besar, PT Sumatra Riang Lestari (SRL) seluas 38.210 ha, PT Marita Makmur Jaya seluas 13.415,70 ha dan PT Periatama seluas 4.520 ha.(dpc)
Foto: Ilustrasi
Posting Komentar