Berita Terkini
16.40
http://www.riautunai.com/benang-kusut/polresta-pekanbaru/878-ketua-rt-perum-wadia-graha-iii-beckingi-minyak-illegal
Ketua RT Perum Wadia Graha III Beckingi Minyak Illegal
http://www.riautunai.com/benang-kusut/polresta-pekanbaru/878-ketua-rt-perum-wadia-graha-iii-beckingi-minyak-illegal
15.52
Partai tak Boleh Dukung Dua Cagub Berbeda
PEKANBARU- Satu partai politik tidak boleh memberikan
dukungan kepada dua pasangan Calon Gubnernur (Cagub) dalam pemilihan kepala daerah (Puilkada). Hal itu diutarakan
Ketua KPU Riau, Tengku Edi Sabli, Jumat
(14/12/2012) siang.
"Melalui surat itu juga sekaligus kami menginformasikan adanya pengalihan dukungan PDS yang dilakukan oleh Ketua DPW PDS Riau dan sekretaris tanpa melalui mekanisme rapat musyawarah dewan pengurus wilayah," ujar MT Sihombing.
MT Sihombing, Kamis (13/12/2012) menyatakan secara organisasi partainya sampai saat ini masih memberikan dukungan kepada Tengku Mukhtarudin untuk maju sebagai calon Gubernur Riau periode 2013-2018.
"Sejak keluarnya surat dukungan partai kami sejak Mei lalu, sampai saat ini belum pernah ada sikap partai kami membatalkan dukungan, apalagi mengalihkan dukungan ke calon lain," ujar Sihombing.
Ia memberikan pernyataan itu bersama dengan pengurus DPW PDS Riau lain.
Di antaranya, Romwel Sitompul, Bendahara DPW PDS Riau. Selain itu juga ada Kadri, Wakil Sekretaris DPW PDS Riau dan Adi Murphi Malaw, Ketua Bidang Hukum DPW PDS Riau. Ferdinand Sihombing, Wakil Sekretaris DPW PDS Riau, juga hadir bersama MT Sihombing saat memberikan pernyataan.
Surat dukungan itu tertulis dikeluarkan DPW PDS Riau Mei 2012 lalu. Juga ada pernyataan Ketua DPP PDS yang ditandatangani Ketua DPP PDS, Denny Tewu dan Sekjen DPP PDS, Sahat Sinaga.
"Dalam tahapan pendaftaran calon gubernur, tidak boleh
satu partai mendukung dua calon," ujar Tengku Edi Sabli.
Ia mengutarakan, ketentuan itu berdasarkan pasal 9 ayat (1) peraturan KPU nomor 9 tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pemilukada.
Ia mengutarakan, ketentuan itu berdasarkan pasal 9 ayat (1) peraturan KPU nomor 9 tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pemilukada.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPW Partai Damai Sejahtera, MT
Sihombing, Jumat (14/12/2012) mengaku sudah melayangkan surat ke dewan pengurus
pusat Partai Damai Sejahtera. Surat itu perihal dukungan partai itu terhadap
calon gubernur Riau.
"Melalui surat itu juga sekaligus kami menginformasikan adanya pengalihan dukungan PDS yang dilakukan oleh Ketua DPW PDS Riau dan sekretaris tanpa melalui mekanisme rapat musyawarah dewan pengurus wilayah," ujar MT Sihombing.
MT Sihombing, Kamis (13/12/2012) menyatakan secara organisasi partainya sampai saat ini masih memberikan dukungan kepada Tengku Mukhtarudin untuk maju sebagai calon Gubernur Riau periode 2013-2018.
"Sejak keluarnya surat dukungan partai kami sejak Mei lalu, sampai saat ini belum pernah ada sikap partai kami membatalkan dukungan, apalagi mengalihkan dukungan ke calon lain," ujar Sihombing.
Ia memberikan pernyataan itu bersama dengan pengurus DPW PDS Riau lain.
Di antaranya, Romwel Sitompul, Bendahara DPW PDS Riau. Selain itu juga ada Kadri, Wakil Sekretaris DPW PDS Riau dan Adi Murphi Malaw, Ketua Bidang Hukum DPW PDS Riau. Ferdinand Sihombing, Wakil Sekretaris DPW PDS Riau, juga hadir bersama MT Sihombing saat memberikan pernyataan.
Surat dukungan itu tertulis dikeluarkan DPW PDS Riau Mei 2012 lalu. Juga ada pernyataan Ketua DPP PDS yang ditandatangani Ketua DPP PDS, Denny Tewu dan Sekjen DPP PDS, Sahat Sinaga.
"Kepengurusan yang resmi terdaftar di Kemenkum HAM
adalah kepengurusan Denny dan Sahat," ujar Romwel Sitompul.(heng)
Label:
berita1
15.37
Laga Perdana ISL, PSPS Hadapi Mitra Kukar
PEKANBARU- PT Liga Indonesia memastikan kompetisi Indonesia
Super League (ISL) tetap digulirkan meski sepakbola Indonesia berada di ambang
sanksi FIFA.
Bahkan, PT Liga Indonesia menetapkan, 5 Januari 2013, kick off digelar di Stadion Jakabaring Palembang, dimana laga pembuka akan bertemu juara bertahan Sriwijaya FC menjamu Persiba Balikpapan. Sementara PSPS baru bertanding, 6 Januari.
Di laga perdana, PSPS akan bertandang ke Kalimantan Timur menghadapi Mitra Kukar. Setelah itu, tim asuhan Mundari Karya ini akan menghadapi Persisam Samarinda pada 13 Januari 2013.
Jadwal ini ditetapkan saat manager meeting tim peserta ISL 2013 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (12/12).
“Hasil manager meeting di Jakarta baru menetapkan dua jadwal buat kami yakni main perdana lawan Mitra Kukar pada 6 Januari dan menghadapi Persisam sepekan setelah itu. Kedua laga ini merupakan laga tandang. Jadwal lainnya belum dikeluarkan,” ujar manajer PSPS, Boy Sabirin, Kamis (13/12).
Diakui Boy, ada atau tidak sanksi dari PSSI, ISL tetap jalan. Namun, yang klub-klub ISL tetap menunggu keputusan dari FIFA karena terkait perekrutan pemain asing.
“Kalau disanksi FIFA maka kompetisi akan diperkuat pemain lokal. Jadi, kami masih menunggu keputusan yang dikeluarkan FIFA besok (hari ini, red),” ujarnya.
Usai mengikuti Inter Island Cup 2012 di Stadion Jakabaring Palembang, 7-11 Desember lalu, manajemen PSPS meliburkan semua pemain baik yang ikut seleksi maupun yang sudah deal kontrak, termasuk pemain asing.
Rencananya, tim akan berkumpul di Pekanbaru, Ahad (16/12). “Pelatih minta Senin (16/12) sudah mulai latihan,” ujarnya.
Pada IIC 2012, tim pelatih sudah mendapatkan gambaran kerangka tim yang akan memakai formasi 4-2-3-1. Striker asal Senegal, Ndiaye Pape Lityr dijadikan target man.
Tiga gelandang serang dipercayakan kepada Oktavianus, Makan Kanoute dan M Ilham. Untuk menahan serangan lawan FC dari lini tengah, Mundari mengandalkan Ade Suhendra dan pemain Korea Selatan Lee Soo Hyun di posisi gelandang bertahan.
Di belakang, Ambrizal akan berkolaborasi dengan Glen Paloakan, Slamet Riyadi dan Bobby Satria. Selain itu, di belakang PSPS memiliki Gusripen, Triasbudi. Di bawah mistar, ada Fance Hariyanto dan mantan kiper Riau Pos FC, Susanto.(rp)
Bahkan, PT Liga Indonesia menetapkan, 5 Januari 2013, kick off digelar di Stadion Jakabaring Palembang, dimana laga pembuka akan bertemu juara bertahan Sriwijaya FC menjamu Persiba Balikpapan. Sementara PSPS baru bertanding, 6 Januari.
Di laga perdana, PSPS akan bertandang ke Kalimantan Timur menghadapi Mitra Kukar. Setelah itu, tim asuhan Mundari Karya ini akan menghadapi Persisam Samarinda pada 13 Januari 2013.
Jadwal ini ditetapkan saat manager meeting tim peserta ISL 2013 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (12/12).
“Hasil manager meeting di Jakarta baru menetapkan dua jadwal buat kami yakni main perdana lawan Mitra Kukar pada 6 Januari dan menghadapi Persisam sepekan setelah itu. Kedua laga ini merupakan laga tandang. Jadwal lainnya belum dikeluarkan,” ujar manajer PSPS, Boy Sabirin, Kamis (13/12).
Diakui Boy, ada atau tidak sanksi dari PSSI, ISL tetap jalan. Namun, yang klub-klub ISL tetap menunggu keputusan dari FIFA karena terkait perekrutan pemain asing.
“Kalau disanksi FIFA maka kompetisi akan diperkuat pemain lokal. Jadi, kami masih menunggu keputusan yang dikeluarkan FIFA besok (hari ini, red),” ujarnya.
Usai mengikuti Inter Island Cup 2012 di Stadion Jakabaring Palembang, 7-11 Desember lalu, manajemen PSPS meliburkan semua pemain baik yang ikut seleksi maupun yang sudah deal kontrak, termasuk pemain asing.
Rencananya, tim akan berkumpul di Pekanbaru, Ahad (16/12). “Pelatih minta Senin (16/12) sudah mulai latihan,” ujarnya.
Pada IIC 2012, tim pelatih sudah mendapatkan gambaran kerangka tim yang akan memakai formasi 4-2-3-1. Striker asal Senegal, Ndiaye Pape Lityr dijadikan target man.
Tiga gelandang serang dipercayakan kepada Oktavianus, Makan Kanoute dan M Ilham. Untuk menahan serangan lawan FC dari lini tengah, Mundari mengandalkan Ade Suhendra dan pemain Korea Selatan Lee Soo Hyun di posisi gelandang bertahan.
Di belakang, Ambrizal akan berkolaborasi dengan Glen Paloakan, Slamet Riyadi dan Bobby Satria. Selain itu, di belakang PSPS memiliki Gusripen, Triasbudi. Di bawah mistar, ada Fance Hariyanto dan mantan kiper Riau Pos FC, Susanto.(rp)
Label:
berita
14.56
Guru Honorer di Rengat Dimintai Uang Rp 7 Juta oleh BKD Palsu
RENGAT- Guru honorer di Kabupaten Inhu harus berhati-hati dengan maraknya aksi
penipuan yang dilakukan orang tidak dikenal yang mengaku berasal dari
Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Kabupaten Inhu.
Modus yang digunakan dengan cara menelepon atau pun mengirim sms kepada calon korban, kemudian menyatakan korban telah lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun ujung-ujung pelaku minta korban menyetorkan uang senilai Rp 7 juta sebagai biaya administrasi.
Seperti yang diungkapkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Batang Peranap, Imam Lasiono. Salah seorang guru honorer di SD 010 Serangge Pabrik hampir saja menjadi korban penipuan orang yang mengaku dari BKD Inhu tersebut.
Menurut Imam, guru SD itu awalnya menerima sms dari nomor yang tidak ia kenal. SMS tersebut menyatakan bahwa ia dinyatakan lulus sebagai PNS dan minta segera menghubungi nomor tersebut. Setelah dihubungi pelaku menyakinkan bahwa informasi itu benar dan bisa di kroscek melalui Kepala Dinas Pendidikan Inhu. Sebagai biaya administrasi pelaku kemudian minta di transferkan uang senilai Rp 7 juta dan harus hari itu juga karena surat keterangan pengangkatannya akan ditanda tangani.
Penasaran, guru SD 010 Serangge itu kemudian datang ke UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Batang Peranap dan menanyakan terkait informasi tersebut. “Setelah kita croscek ke Dinas Pendidikan dan BKD, ternyata informasi itu tidak benar dan hanya modus penipuan,” jelasnya.
Imam mengungkapkan, SMS seperti itu banyak beredar di kalangan guru honorer di Kecamatan Batang Peranap. Karena itu, ia telah menyampaikan himbauan kepada seluruh guru honorer untuk tidak menghiraukan SMS tersebut.
Kejadian hampir serupa juga dialami Kepala SMKN 1 Batang Peranap, Irfan, S.pd. Pada Kamis (13/12) pagi, ia ditelpon seorang bernama Widiyanto yang mengaku berasal dari BKD Inhu. Widiyanto kemudian minta kepada kepala sekolah data guru honorer yang memiliki masa kerja diatas lima tahun berikut nomor handphonenya. Widiyanto beralasan akan ada revisi data sehingga butuh nomor handphone untuk menghubunginya.
Karena merasa curiga, Irfan kemudian mengkroscek nama Widiyanto ke BKD Inhu. Ternyata tidak ada pegawai BKD Inhu bernama Widiyanto dan pihak BKD Inhu menyatakan bahwa itu merupakan modus untuk memperoleh nomor handphone guru honor yang kemudian akan digunakan untuk melakukan aksi penipuan. Bahkan BKD Inhu menyatakan pada Kamis (13/12) sudah ada tiga guru dari beberapa kecamatan yang menelpon untuk mengkonfirmasi informasi yang disampaikan pelaku tersebut. “Ternyata sudah banyak yang ditelpon dan sms oleh pelaku penipuan ini. Umumnya guru honorer yang jauh dari ibu kota kabupaten,” ungkap Irfan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Inhu, Ujang Sudrajat mengaku belum menerima laporan terkait banyaknya guru honorer yang menerima telpon ataupun SMS penipuan tersebut. Meski demikian, Ujang mengimbau kepada para guru untuk mengkonfirmasi kepada Dinas Pendidikan jika menerima SMS seperti itu. Sehingga tidak ada guru yang menjadi korban penipuan tersebut.(trn)
Modus yang digunakan dengan cara menelepon atau pun mengirim sms kepada calon korban, kemudian menyatakan korban telah lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun ujung-ujung pelaku minta korban menyetorkan uang senilai Rp 7 juta sebagai biaya administrasi.
Seperti yang diungkapkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Batang Peranap, Imam Lasiono. Salah seorang guru honorer di SD 010 Serangge Pabrik hampir saja menjadi korban penipuan orang yang mengaku dari BKD Inhu tersebut.
Menurut Imam, guru SD itu awalnya menerima sms dari nomor yang tidak ia kenal. SMS tersebut menyatakan bahwa ia dinyatakan lulus sebagai PNS dan minta segera menghubungi nomor tersebut. Setelah dihubungi pelaku menyakinkan bahwa informasi itu benar dan bisa di kroscek melalui Kepala Dinas Pendidikan Inhu. Sebagai biaya administrasi pelaku kemudian minta di transferkan uang senilai Rp 7 juta dan harus hari itu juga karena surat keterangan pengangkatannya akan ditanda tangani.
Penasaran, guru SD 010 Serangge itu kemudian datang ke UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Batang Peranap dan menanyakan terkait informasi tersebut. “Setelah kita croscek ke Dinas Pendidikan dan BKD, ternyata informasi itu tidak benar dan hanya modus penipuan,” jelasnya.
Imam mengungkapkan, SMS seperti itu banyak beredar di kalangan guru honorer di Kecamatan Batang Peranap. Karena itu, ia telah menyampaikan himbauan kepada seluruh guru honorer untuk tidak menghiraukan SMS tersebut.
Kejadian hampir serupa juga dialami Kepala SMKN 1 Batang Peranap, Irfan, S.pd. Pada Kamis (13/12) pagi, ia ditelpon seorang bernama Widiyanto yang mengaku berasal dari BKD Inhu. Widiyanto kemudian minta kepada kepala sekolah data guru honorer yang memiliki masa kerja diatas lima tahun berikut nomor handphonenya. Widiyanto beralasan akan ada revisi data sehingga butuh nomor handphone untuk menghubunginya.
Karena merasa curiga, Irfan kemudian mengkroscek nama Widiyanto ke BKD Inhu. Ternyata tidak ada pegawai BKD Inhu bernama Widiyanto dan pihak BKD Inhu menyatakan bahwa itu merupakan modus untuk memperoleh nomor handphone guru honor yang kemudian akan digunakan untuk melakukan aksi penipuan. Bahkan BKD Inhu menyatakan pada Kamis (13/12) sudah ada tiga guru dari beberapa kecamatan yang menelpon untuk mengkonfirmasi informasi yang disampaikan pelaku tersebut. “Ternyata sudah banyak yang ditelpon dan sms oleh pelaku penipuan ini. Umumnya guru honorer yang jauh dari ibu kota kabupaten,” ungkap Irfan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Inhu, Ujang Sudrajat mengaku belum menerima laporan terkait banyaknya guru honorer yang menerima telpon ataupun SMS penipuan tersebut. Meski demikian, Ujang mengimbau kepada para guru untuk mengkonfirmasi kepada Dinas Pendidikan jika menerima SMS seperti itu. Sehingga tidak ada guru yang menjadi korban penipuan tersebut.(trn)
Label:
berita3
14.51
Polisi Grebek Pesta Seks di Hotel
KUALA LUMPUR- Kepolisian Malaysia menggerebek tiga pasangan mesum, di sebuah hotel di
wilayah Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (10/12/2012) lalu. Diduga mereka
tengah melakukan pesta seks.
Saat polisi menangkap ketiga pasangan mesum, termasuk di antaranya empat remaja, beberapa dari mereka berada dalam kondisi setengah telanjang.
Menurut Wakil Kepala CID Asst Comm Khairi Ahrasa, pihaknya menggelar operasi penggerebekan pada pukul 07.30 waktu setempat.
Pasca-operasi, pihaknya saat ini tengah memeriksa intensif dua di antara enam tersangka. Menurut seorang sumber, dua di antara tersangka merupakan gadis di bawah umur, yang dibawa ke hotel oleh seorang kerabat mereka dua hari sebelum penggerebekan, setelah meninggalkan rumah pada 30 November 2012.
"Sebelumnya, pasangan itu tinggal di sebuah kamar hotel di Ampang Hilir. Mereka kemudian bertemu teman lain, yang mengundang mereka ke pesta seks," ujar sebuah sumber seperti diwartakan Asiaone.com, dan dikutip Tribunnews.com, Jumat (14/12/2012).
Polisi menggerebek kamar hotel itu, setelah menerima informasi adanya pesta seks di kamar hotel, yang melibatkan anak di bawah umur.(*)
Saat polisi menangkap ketiga pasangan mesum, termasuk di antaranya empat remaja, beberapa dari mereka berada dalam kondisi setengah telanjang.
Menurut Wakil Kepala CID Asst Comm Khairi Ahrasa, pihaknya menggelar operasi penggerebekan pada pukul 07.30 waktu setempat.
Pasca-operasi, pihaknya saat ini tengah memeriksa intensif dua di antara enam tersangka. Menurut seorang sumber, dua di antara tersangka merupakan gadis di bawah umur, yang dibawa ke hotel oleh seorang kerabat mereka dua hari sebelum penggerebekan, setelah meninggalkan rumah pada 30 November 2012.
"Sebelumnya, pasangan itu tinggal di sebuah kamar hotel di Ampang Hilir. Mereka kemudian bertemu teman lain, yang mengundang mereka ke pesta seks," ujar sebuah sumber seperti diwartakan Asiaone.com, dan dikutip Tribunnews.com, Jumat (14/12/2012).
Polisi menggerebek kamar hotel itu, setelah menerima informasi adanya pesta seks di kamar hotel, yang melibatkan anak di bawah umur.(*)
Label:
berita3
14.26
Dua Taekwondo Riau Kalah di Perempat Final
PEKANBARU- Taekwondoin Riau gagal menambah pundi - pundi medali di hari ketiga,
Kamis (13/12) open turnamen Taekwondo Indonesia yang digelar di lapagan
tenis Indoor, Jakarta. Dua taekwondoin Riau terhenti di perempat final.
Dua taekwondoin Riau tersebut yakni Meelia dan Rika Anggraini. Meelia sendiri takluk dari taekwondoin Ragunan sedangkan Rika ditaklulkan talt Jawa Barat.
"Kalah diperempat final dua atlet kita hari ini. Belum nambah (medali) lagi," kata pelatih taekwondo Riau Hamdani, Kamis (13/12).
Seperti diketahui, dimulai sejak 11 Desember lalu, taekwondoin Riau baru bisa menyabet satu emas dan satu perak. Perak diraih hari pertana dan emas pada hari kedua. Turnamen sendiri akan berakhi hari ini, Jumat (14/12).
Hamdani mengatakan dihari terakhir ini, ada dua atlet yang diturunkan yakni Yana pada poomse dan Rahma Melia yang akan turun pada kelas under 52. Dari dua atket ini, Hamdani yakni pasti akanada yang menyumbangkan medali.
Hamdani memperkirakan Yana akan bisa mempersembahkan medali emas pada nomor poomse nantinya. "Yana kita prediksi bisa meraih medali emas nantinya. Tapi kita lihat lah besok," ujarnya.(trn)
Foto: Ilustrasi
Dua taekwondoin Riau tersebut yakni Meelia dan Rika Anggraini. Meelia sendiri takluk dari taekwondoin Ragunan sedangkan Rika ditaklulkan talt Jawa Barat.
"Kalah diperempat final dua atlet kita hari ini. Belum nambah (medali) lagi," kata pelatih taekwondo Riau Hamdani, Kamis (13/12).
Seperti diketahui, dimulai sejak 11 Desember lalu, taekwondoin Riau baru bisa menyabet satu emas dan satu perak. Perak diraih hari pertana dan emas pada hari kedua. Turnamen sendiri akan berakhi hari ini, Jumat (14/12).
Hamdani mengatakan dihari terakhir ini, ada dua atlet yang diturunkan yakni Yana pada poomse dan Rahma Melia yang akan turun pada kelas under 52. Dari dua atket ini, Hamdani yakni pasti akanada yang menyumbangkan medali.
Hamdani memperkirakan Yana akan bisa mempersembahkan medali emas pada nomor poomse nantinya. "Yana kita prediksi bisa meraih medali emas nantinya. Tapi kita lihat lah besok," ujarnya.(trn)
Foto: Ilustrasi
Label:
berita
14.18
PEKANBARU- Sekitar 500-an pengunjukrasa dari tujuh institusi keperawatan di Pekanbaru, Jumat pagi (14/12/12), melakukan aksi demonstrasi damai di rumah kediaman Gubernur dan DPRD Riau. Mereka mendesak pemerintah melalui DPR RI untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) menjadi Undang-undang Keperawatan.
"Aksi kami ini bertujuan mendesak DPR RI mengesahkan RUU Perwat yang sejak 2004 sduah masuk pgoram legislasi nasional (prolegnas)," kata Eliya Tarigan, Koordinator Aksi dalam orasinya.
Ratusan Mahasiswa Keperawatan Desak Pengesahan UU
PEKANBARU- Sekitar 500-an pengunjukrasa dari tujuh institusi keperawatan di Pekanbaru, Jumat pagi (14/12/12), melakukan aksi demonstrasi damai di rumah kediaman Gubernur dan DPRD Riau. Mereka mendesak pemerintah melalui DPR RI untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) menjadi Undang-undang Keperawatan.
"Aksi kami ini bertujuan mendesak DPR RI mengesahkan RUU Perwat yang sejak 2004 sduah masuk pgoram legislasi nasional (prolegnas)," kata Eliya Tarigan, Koordinator Aksi dalam orasinya.
Dikatakannya, aksi ini merupakan
yang kedua kalinya. Pertengahan Oktober lalu, mereka pernah melakukan aksi yang
sama. Menurut Eliya, Undang-undang Perawat sangat penting untuk memberikan
kejelasan mengenai tugas-tugas dan aturan yang melindungi perawat.
Ia mengungkapkan, karena tidak ada
undang-undang yang mengatur apa tugas perawat sehingga profesi ini terus
menerus dikriminalisasi. Kriminalisasi itu seperti jika ada penanganan pasien
yang berujung tuntutan atau kesalahan.
"Kalau ada masalah pasti
pasti perawat yang paling pertama kali disalahkan. Padahal penanganan pasien
itu sepenuhnya tanggung jawab dokter sesuai undang-undang. Ini lah yang hrus
diperjelas batasannya," tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan aksi
mereka masih berlangsung di pintu masuk gedung DPRD Riau. Mereka masih menunggu
ada anggota DPRD Riau yang menerima dan merespon aspirasi mereka.(rtc)
Label:
berita2
SOSOK
SOSOK