Home » » Pendemo Ngaku Dapat Uang Dari Humas Pemprov

Pendemo Ngaku Dapat Uang Dari Humas Pemprov

*Humas: Itu Fitnah dan Bohong

PEKANBARU (VOKAL)- Setelah melakukan aksi demo di Kantor Komisi Pemilahan Umum (KPU) Provinsi Riau sejumlah pendemo yang terikat dalam organisasi Garda Riau mengaku dapat komisi dari Humas Pemerintah Provinsi Riau.

Salah seorang pendemo yang sebelumnya usai melakukan unjuk rasa di Kantor Komisi Pemilahan Umum (KPU) Provinsi Riau, mengaku tengah menunggu perwakilan dari aktivis Gardu Riau yang sedang meminta komisi berupa uang dari hasil demo yang dilakukan di Kantor KPU Provinsi Riau.

Ketika ditanyai dan diajak berbincang-bincang , para pendemo yang berkumpul disamping Perpustakaan Wilayah Provinsi Riau dan tepat nya disamping Kantor Gubernur Riau mengatakan “ ya..kami sedang menunggu perwakilan yang tengah betemu dengan seseorang di Kantor Gubernur, untuk mengambil uang buat pendemo,” papar salah seorang aktivis yang tidak ingin disebut namanya (6/7).

Selain itu ketika ditanya lebih dalam, tentang seseorang yang ditemui oleh perwakilan dari Garda Riau ke kantor Gubernur, Salah seorang aktivis tersebut menyembutkan nama Humas Pemerintah Provinsi Riau, Yakni Khairul Riski. Dan ia juga memaparkan uang tersebut untuk dibagikan kepada seluruh pendemo.

“ orang yang dijumpai oleh perwakilan kami adalah Humas Provinsi Riau, mengambil upah dari hasil demo yang kami lakukan di Kantor KPU Provinsi Riau. uang tersebut untuk dibagi-bagi kan kepada seluruh pendemo,” ujar nya kepada Harian Pagi Vokal (6/7).

Sementara itu Humas Provinsi Riau, Khairul Riski yang ditanyai terkait pembagian uang kepada ratusan pendemo melalui telepon seluler mengakatan hal tersebut hanya kebohongan yang mengada-ada. Khairul Riski juga menyebut hal tersebut adalah fitnah.

“ Itu tidak benar, semua perkataan itu hanya kebohongan saja. Saya saja tidak tahu ada orang demo. Itu fitnah…,” umpat Kahirul Riski, Rabu (6/7).

Unjuk rasa yang dilakukan karena memandang materi semakin popular terjadi dinegri ini. Permainan politik untuk mempengaruhi rakyat masih gencar-gencar dilakukan, hal tersebut pastinya tidak akan bisa membuat bangsa yang mengenal lebih dalam arti dari demokrasi. Justru demokrasi dimanfaatkan sebagai ladang politik.(ngga)
Share this article :

Posting Komentar

 
Modified by : | | Arip-better
Copyright © 2011. INSPIRASI - All Rights Reserved
Published by Angga-better
Proudly powered by Arip-better