Home » » Guru Honorer di Rengat Dimintai Uang Rp 7 Juta oleh BKD Palsu

Guru Honorer di Rengat Dimintai Uang Rp 7 Juta oleh BKD Palsu

RENGAT- Guru honorer di Kabupaten Inhu harus berhati-hati dengan maraknya aksi penipuan yang dilakukan orang tidak dikenal yang mengaku berasal dari Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD) Kabupaten Inhu.

Modus yang digunakan dengan cara menelepon atau pun mengirim sms kepada calon korban, kemudian menyatakan korban telah lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun ujung-ujung pelaku minta korban menyetorkan uang senilai Rp 7 juta sebagai biaya administrasi.

Seperti yang diungkapkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Batang Peranap, Imam Lasiono. Salah seorang guru honorer di SD 010 Serangge Pabrik hampir saja menjadi korban penipuan orang yang mengaku dari BKD Inhu tersebut.

Menurut Imam, guru SD itu awalnya menerima sms dari nomor yang tidak ia kenal. SMS tersebut menyatakan bahwa ia dinyatakan lulus sebagai PNS dan minta segera menghubungi nomor tersebut. Setelah dihubungi pelaku menyakinkan bahwa informasi itu benar dan bisa di kroscek melalui Kepala Dinas Pendidikan Inhu. Sebagai biaya administrasi pelaku kemudian minta di transferkan uang senilai Rp 7 juta dan harus hari itu juga karena surat keterangan pengangkatannya akan ditanda tangani.

Penasaran, guru SD 010 Serangge itu kemudian datang ke UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Batang Peranap dan menanyakan terkait informasi tersebut. “Setelah kita croscek ke Dinas Pendidikan dan BKD, ternyata informasi itu tidak benar dan hanya modus penipuan,” jelasnya.

Imam mengungkapkan, SMS seperti itu banyak beredar di kalangan guru honorer di Kecamatan Batang Peranap. Karena itu, ia telah menyampaikan himbauan kepada seluruh guru honorer untuk tidak menghiraukan SMS tersebut.

Kejadian hampir serupa juga dialami Kepala SMKN 1 Batang Peranap, Irfan, S.pd. Pada Kamis (13/12) pagi, ia ditelpon seorang bernama Widiyanto yang mengaku berasal dari BKD Inhu. Widiyanto kemudian minta kepada kepala sekolah data guru honorer yang memiliki masa kerja diatas lima tahun berikut nomor handphonenya. Widiyanto beralasan akan ada revisi data sehingga butuh nomor handphone untuk menghubunginya.

Karena merasa curiga, Irfan kemudian mengkroscek nama Widiyanto ke BKD Inhu. Ternyata tidak ada pegawai BKD Inhu bernama Widiyanto dan pihak BKD Inhu menyatakan bahwa itu merupakan modus untuk memperoleh nomor handphone guru honor yang kemudian akan digunakan untuk melakukan aksi penipuan. Bahkan BKD Inhu menyatakan pada Kamis (13/12) sudah ada tiga guru dari beberapa kecamatan yang menelpon untuk mengkonfirmasi informasi yang disampaikan pelaku tersebut. “Ternyata sudah banyak yang ditelpon dan sms oleh pelaku penipuan ini. Umumnya guru honorer yang jauh dari ibu kota kabupaten,” ungkap Irfan.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Inhu, Ujang Sudrajat mengaku belum menerima laporan terkait banyaknya guru honorer yang menerima telpon ataupun SMS penipuan tersebut. Meski demikian, Ujang mengimbau kepada para guru untuk mengkonfirmasi kepada Dinas Pendidikan jika menerima SMS seperti itu. Sehingga tidak ada guru yang menjadi korban penipuan tersebut.(trn)
Share this article :

Posting Komentar

 
Modified by : | | Arip-better
Copyright © 2011. INSPIRASI - All Rights Reserved
Published by Angga-better
Proudly powered by Arip-better